KORELASI MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
Pengetahuan pada
hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek
tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan
yang diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti
seni dan agama. Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara
langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar untuk
dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya tanpa ilmu pengetahuan di
tengah kehidupan mereka. Jadi, sangatlah erat kaitannya antara manusia dan ilmu
pengetahuan. Sebab, ilmu pengetahuan timbul berawal dari manusia itu
berfilsafat (berpikir) karena adanya rasa ingin tahu tentang segala sesuatu
untuk mencapai suatu kebenaran.
Kebenaran
ilmu pengetahuan ialah kebenaran positif, kebenaran filsafat ialah kebenaran
spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, riset,
eksperimen). Kebenaran ilmu pengetahuan dan filsafat keduanya nisbi
(relatif).
Dengan demikian terungkaplah bahwa manusia adalah mahluk pencari kebenaran. Di dalam mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran itu terdapat tiga buah jalan yang ditempuh manusia yang sekaligus merupakan institut kebenaran, yaitu agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama akan mengantarkan pada kebenaran, dan filsafat akan membuka jalan untuk mencari kebenaran. Sedangkan ilmu pengetahuan pada hakikatnya adalah kebenaran itu sendiri, karena manusia menuntut ilmu dengan tujuan mencari tahu rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi menjadi misteri.
Dengan demikian terungkaplah bahwa manusia adalah mahluk pencari kebenaran. Di dalam mencari, menghampiri dan menemukan kebenaran itu terdapat tiga buah jalan yang ditempuh manusia yang sekaligus merupakan institut kebenaran, yaitu agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama akan mengantarkan pada kebenaran, dan filsafat akan membuka jalan untuk mencari kebenaran. Sedangkan ilmu pengetahuan pada hakikatnya adalah kebenaran itu sendiri, karena manusia menuntut ilmu dengan tujuan mencari tahu rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi menjadi misteri.
Dengan
berilmu dan berfilsafat manusia ingin mencari hakikat kebenaran segala sesuatu.
Dalam berkelana mencari pengetahuan dan kebenaran itu, menusia pada akhirnya
tiba pada kebenaran yang absolut atau yang mutlak yaitu ‘Causa Prima’ daripada
segala yang ada yaitu Allah Maha Pencipta, Maha Besar, dan mengetahui.
Sekalipun
kebenaran ilmu pengetahuan tidak pernah mencapai kebenaran mutlak, tetapi dalam
keterbatasannya ia membantu kehiduupan dan kepentingan manusia di dunia yang
fana ini, sesuai dengan bidang masing-masing. Pengalaman manusia tidak pernah
sempurna, dan pengetahuannya tumbuh dan berkembang sepanjang atau selama
pertumbuhan pengalamannya. Pertumbuhan merupakan salah satu hukum fundamental
dalam hidup ini. Demikian diungkapkan oleh Harold H. Titus.[1]
Ilmu pengetahuan
memang bertujuan menemukan kebenaran, tetapi bagi mereka ilmu pengetahuan tidak
berhenti sampai di situ saja, yang terpenting adalah bahwa ilmu pengetahuan
pada akhirnya berguna bagi kehidupan manusia dan merupakan alat bantu dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya di kehidupan.[2]
Sehingga Ilmu pengetahuan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Sebab, ilmu
pengetahuan bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia.[3]
Setiap manusia diharapkan dapat berpikir kritis dan
rasional dengan berbekal ilmu pengetahuan yang luas. Dengan begitu setiap
individu memiliki wawasan yang luas sehingga dapat mengontrol segala yang
diperbuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu ilmu pengetahuan sangat bermanfaat
bagi manusia dalam rangka mempertinggi kualitas keilmuannya di kehidupan.[4]
[2] Jujun S. Suriasumantri, Filsafat
Ilmu (Sebuah Pengantar Populer), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007),
hlm. 91
[3] Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm. 37
[4]
Mohammad Adib, Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm. 222
Tidak ada komentar:
Posting Komentar