Senin, 10 Juni 2013

ILMU PENGETAHUAN

ILMU PENGETAHUAN

Istilah Ilmu Pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Jika secara istilah mengenai definisi ilmu pengetahuan, para pakar filsafat pun berbeda pendapat dalam mengartikan ilmu pengetahuan. Namun, pada intinya adalah sama.
Prof. Dr. Ashley Montagu, Guru Besar Antropologi pada Rutgers University menyimpulkan: “Science is sistematized knowledge derived from observation, study, and experimentation curried on order to determine the nature off principles of what being studied” (Ilmu pengetahuan adalah ilmu yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan studi dan percobaan untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang distudi).
Afanasyef, seorang ahli pikir Marxist berkebangsaan Rusia menulis sebagai berikut: “Science is the system of man’s knowledge on nature society and thought. If reflect the world in concepts, categories and law, the correctness and truth of which are verified by practical experience” (Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dalam konsep-konsep, kategori-kategori dan hukum-hukum yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis).[1]
The Liang Gie (1987) memberikan pengertian Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman seccara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.[2]
Jadi, Ilmu Pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Atau bisa juga, Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren (“bertalian”) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan.[3]
Adapun menurut Bahm, bangunan dasar Ilmu Pengetahuan melibatkan enam macam komponen, yaitu:
a.    Adanya masalah (Problem)
b.    Adanya sikap ilmiah (Scientific attitude)
c.    Menggunakan metode ilmiah (Scientific method)
d.   Adanya aktifitas ilmiah (Scientific activity)
e.    Adanya kesimpulan (conclusion) 
f.   Adanya pengaruh (effect)[4]


[1] Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 9-10
[2] Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 108-109
[3] Mohammad Adib, Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 17
[4] Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, .... hlm.110-114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar